surat untuk sahabat

Hi my dear ... Sudah lama kita tak bertukar cerita.... Senja tak lagi sama tanpa berbagi cerita denganmu. Sudah 9 tahun berlalu, terlalu banyak cerita yang ingin ku bagi dengan mu. Semua kebahagian yang kurasakan, tak lengkap jika belum kubagi denganmu... Hanya bahagia karena hanya bahagia yang boleh kukenakan, katamu.

Tak terhitung cerita bahagia yang inginku ceritakan, hingga aku bingung harus memulainya dari mana. Ingat kau dulu pernah berujar padaku,"kamu harus jadi perempuan yang kuat..." Aku ingin tahu pendapatmu, apakah aku sekarang ini sudah menjadi perempuan yang kuat atau belum ? Saat ini aku selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang menjadi inginku. Ku kerahkan semua yang ku mampu dan terus merunduk apabila sudah kudapatkan itu. Kurindu beradu argumen denganmu.

Senja temaram membuatku merindu, ku ingin duduk dan bersandar di bahumu ... seperti dulu, tanpa perlu berbicara sepatah katapun. Merasakan roda hidup yang berjalan, tanpa perlu khawatir apa yang akan ada dihadapan.

ku rindu bermimpi denganmu, merajutnya meski kita tak tahu akan menjadi kenyataan atau tidak ? Katamu kita harus punya MIMPI dan itu yang menghidupi kita ...

Disemarak jingga, ku ingin mendengar celotehmu, meski terkadang terdengar menjengkelkan tapi membuat hidup lebih terasa lebih ringan. Memiliki arti dalam tanpa perlu mendoktrin atau membelenggu.

hmmm...

Aku rindu padamu... gelap malam menelankan pesona jingga... Memintaku mengucap harap, semoga kita bisa berbagi lagi dengan secangkir kopi dan pancake... Selagi menunggu waktu pertemuan itu, ku akan teruskan cita-citaku dan terus merajut mimpi, wish me luck !

sampai jumpa




Komentar